Jumat, 16 April 2010

Dunia Hukum Yang Borok

Miris rasanya hati ini melihat perkembangan dunia hukum Indonesia yang sekarang lagi gonjang-ganjing. Betapa tidak kita sedang menyaksikan berbagai peristiwa hukum dan keadilan yang compang camping, jika diatasi masalah yang satu muncul lagi masalah yang lebih besar. Jika kemaren muncul tokoh yang dianggap penjahat, besok dia muncul sebagai hero yang dianggap pembersih mafia hukum yang kronis. Demikian sebaliknya jika hari ini ada tokoh yang dianggap pejuang pemberantas korupsi besoknya dia terpuruk menjadi pesakitan yang dihujat karena cela dan aibnya sendiri.

Profisi apapun yang diemban seseorang saat ini tidak lagi menggambarkan keanggunan rasa adil yang patut ditiru oleh masyarakat. Polisi, Jaksa, Hakim , Pengacara/Advocat, Politikus, dan semua atribut yang terkait dengan itu rasanya seperti gambaran compang-campingnya seragam masyarakat bawah yang mendambakan keadilan dinegeri ini.

Kita akan sangat gentar jika berhadapan dengan perkara hukum pada level manapun dinegeri ini. Walaupun hanya sekedar berurusan dengan perkara lalu-lintas senggolan dijalan raya, apa lagi jika urusan dengan perkara gugatan atau korupsi, maka pasti akan mengarungi lautan mafia peradilan/hukum yang tidak kita pahami cara melewatinya. Perkara hukum tidak bisa selesai atau dimenangkan dengan kekuatan argumen bukti semata, tapi oleh kelihaian dalam berakrobat di-seutas tali untuk meniti kemenangan keadilan dalam berperkara.

Sungguh suatu keadaan yang menyedihkan bagi kita rakyat pendamba keadilan, kemana lagi kita harus mengadu jika kita terlibat dalam suatu perkara? tidak ada yang bisa menjawab secara pasti. Yang dilakukan hanyalah...."Jangan berperkara"!
Wallahhualambissawab.

Banjarmasin, 18 April 2010.