Sabtu, 28 Maret 2009

MENYIAPKAN UMAT MENYONGSONG EKONOMI SYARIAH

MENYIAPKAN UMMAT MEYONGSONG EKONOMI SYARIAH

Oleh : H.Gusti Suria Darmani.

Krisis ekonomi dunia dipenghujung tahun 2008 lalu mencoreng system ekonomi kaptalis, yang selama ini didengunkan sebagai system ekonomi yang paling unggul setelah runtuhnya rezim komunis. Penganut paham ekonomi kapitalis Barat sekarang mulai sadar betapa system ekonomi kapitalis yang berpenampilan Bubbel Economic itu rapuh dan bocor melumpuhkan perekonomian global. Fondasi mekanisme pasar yang diharapkan sebagai sebagai penopang ternyata digerogoti oleh keserakahan pelaku ekonomi kapitalis dinegara maju khususnya Amerika Serikat. Mantan Ketua US Federal Reserve Alan Greenspen mengakui bahwa kepercayaan pada ekonomi pasar-bebas adalah cacat.

Ditengah krisis ekonomi global inilah orang mulai melirik kehandalan Ekonomi Syariah yakni ekonomi yang berbasis pada hukum Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

Pada nukilan ayat Al-Qur’an: Surat Al-Maa’idah ayat 48: disebutkan;

“… Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan (syariah) yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan…”

Sistem ekonomi syariah sangat berbeda dengan ekonomi kapitalis, sosialis maupun komunis. Ekonomi syariah bukan pula berada ditengah-tengah ketiga sistem ekonomi itu. Sangat bertolak belakang dengan kapitalis yang lebih bersifat individual, sosialis yang memberikan hampir semua tanggungjawab kepada warganya serta komunis yang ekstrim, ekonomi Islam menetapkan bentuk perdagangan serta perkhidmatan yang boleh dan tidak boleh di transaksikan. Misalnya Islam melarang perbuatan riba sebagaimana dimaksud. Surat Ali Imran ayat 130 ;

“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”

Ekonomi dalam Islam justeru memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha.

Indonesia sebagai Negara yang berpenduduk muslim terbesar didunia, dalam beberapa tahun ini sudah pula melakukan langkah-langkah membangun sitem perekonomian berbasis syariah. Sekalipun masih malu-malu atau setengah hati, namun telah banyak mendapat apresiasi baik ditingkat nasional maupun internasional. Baru terbatas pada system perbankan, dan perasuransian, sekarang sudah tumbuh lebih 50an buah lembaga keuangan yang berbasis syariah.

Dengan diawali pembentuk lembaga keuangan seperti Bank Syariah, Asuransi Takafful, dlsb, seharusnya hal menjadi kunci masuk masyarakat Muslim kita kepada ekonomi yang berdasar syariah, yang pada akhirnya menerapkan ekonomi syariah itu secara kaffah. Sektor industri, perdagangan, tenaga kerja, pertanian , pertambangan dan sektor riil lainnya harus segera menyesuaikan dengan system syariah.

Untuk mewujutkan keinginan penerapan ekonomi sayriah ditengah ummat yang demikian hetrogen dan sudah terbiasa dengan system ekonomi konvensional (kapitalis liberal) adalah suatu hal yang sangat sulit, jika tidak dipersiapkan segala perangkat yang berkaitan dengan system syariah tersebut. Sikap dikalangan umat Islam sendiri masih berbeda-beda, berbagai pandangan mengenai ekonomi syariah masih terjadi. Tentulah akan memerlukan waktu dan daya yang cukup panjang, namun haruslah dari sekarang dilakukan, karena momentum krisis global ini harus disikapi dengan menunjukan bahwa System Ekonomi Islam adalah sebagai pilihan yang benar dan diridhai oleh Allah SWT.

Beberapa perangkat penting yang perlu disiapkan adalah :
1. Peraturan/ regulasi yang berdasarkan Al’Quran dan Hadist.

2. Penyediaan sumber daya manusia baik pelaksana penegak aturan, maupun pelaku ekonomi syariah.

3. Penyediaan dana yang cukup untuk membangun lembaga/institusi ekonomi syariah.

4. Dan yang lebih penting lagi kesiapan umat untuk menerima konsep ekonomi syariah, dengan merubah paradigma ekonomi kapitalis yang sudah berabad-abad dilakoni.

Amin!.....